bila semua aib Allah dedahkan ke muka ramai manusia | lantas apa kebanggan yang masih tersisa dari kita?
saat semua yang kita sembunyikan rapat Allah buka | lalu mengapa kita tidak juga bertaubat memohon ampunan?
jika Allah yang Mahatahu saja berkenan menutup aib kita | apa alasan kita suka membuka aib saudara seiman kita?
"siapa menutup aib seorang Muslim niscaya Allah akan menutup aibnya di Hari Kiamat" (HR Muslim) | Allah Engkau Maha Pengampun dan Penyayang
(Ustadz Felix Siauw)
Kamis, 07 November 2013
Jumat, 09 Agustus 2013
Ini Lebaran
Taqabalallahu minna waminkum shiyamana wa shiyamakum..
Happy Eid Mubarak :)
Alhamdulillah, selesai sudah 30 hari kita menjalani puasa Ramadhan. Meski amalan-amalan yaumi nya belum sempurna tetapi tidak salah jika kita berharap agar amalan-amalan yg telah dilakukan tak sia-sia,, aamiin..
Lebaran,, hari yang sangat dinantikan, hari penuh kemenangan. ALLAH telah berikan 2 hari indah ini penuh dengan kenikmatan karena di hari lebaran ini raga berkumpul padu , saling bersilaturahim dan saling mengucap maaf serta limpahan rezeki saling berdatangan. Keceriaan memenuhi hari lebaran. Segala puji bagi ALLAH yang telah melimpahkan beribu kasih saying tak terhitung untuk umat islam saat ini. Tak benar, jika kita dilupakan dengan ucapan syukur kepadaNya..
Agenda lebaran beragam sekali. Masyarakat Indonesia mempunyai tradisi sendiri dalam merayakannya, dan tradisi ini selalu dilakukan setiap kali lebaran.
1.Membuat ketupat
Ketupat adalah makanan yang selalu ada pada saat lebaran. Ketupat yang terbuat dari beras lalu dibungkus dengan daun kelapa muda sangat di nikmati pada saat lebaran. Biasanya ketupat ini selalu disajikan dengan sayur kari, sayur gulai, ataupun aneka sayur lainnya yang bersantan.
2. "Nyekar"
Kegiatan yang satu ini selalu serentak dilakukan pada saat lebaran. Di kampung ku sendiri selalu dilakukan, yaitu kegiatan pergi ke makam sanak saudara/kerabat yang telah meninggal sekedar mengenang dan mengingatkan akan kematian. Kegiatan Nyekar ini biasanya selalu dibawakan kembang-kembang / bunga-bunga serta air lalu di taburkan diatas kuburan. Entah apa yang menyejarahi adanya tradisi ini.
3. Saling berkunjung ke rumah-rumah
Silaturahim saat lebaran begitu kuat. Semua orang saling berkunjung kepada kerabat, tetangga-tetangga nya. Di saat berkunjung untaian maaf saling di berikan. Indah sekali rasanya. Semua orang berubah ramah dan saling berucap doa'. Allah berikan nikmat pada hari ini.
Sebenarnya banyak sekali tradisi lebaran di masyarakat Indonesia. Hanya yang disebutkan adalah beberapa tradisi yang banyak dilakukan oleh masyarakat. Lebaran Lebaran penuh dengan senyuman, Alhamdulillah :)
Happy Eid Mubarak :)
Alhamdulillah, selesai sudah 30 hari kita menjalani puasa Ramadhan. Meski amalan-amalan yaumi nya belum sempurna tetapi tidak salah jika kita berharap agar amalan-amalan yg telah dilakukan tak sia-sia,, aamiin..
Lebaran,, hari yang sangat dinantikan, hari penuh kemenangan. ALLAH telah berikan 2 hari indah ini penuh dengan kenikmatan karena di hari lebaran ini raga berkumpul padu , saling bersilaturahim dan saling mengucap maaf serta limpahan rezeki saling berdatangan. Keceriaan memenuhi hari lebaran. Segala puji bagi ALLAH yang telah melimpahkan beribu kasih saying tak terhitung untuk umat islam saat ini. Tak benar, jika kita dilupakan dengan ucapan syukur kepadaNya..
Agenda lebaran beragam sekali. Masyarakat Indonesia mempunyai tradisi sendiri dalam merayakannya, dan tradisi ini selalu dilakukan setiap kali lebaran.
1.Membuat ketupat
Ketupat adalah makanan yang selalu ada pada saat lebaran. Ketupat yang terbuat dari beras lalu dibungkus dengan daun kelapa muda sangat di nikmati pada saat lebaran. Biasanya ketupat ini selalu disajikan dengan sayur kari, sayur gulai, ataupun aneka sayur lainnya yang bersantan.
Kegiatan yang satu ini selalu serentak dilakukan pada saat lebaran. Di kampung ku sendiri selalu dilakukan, yaitu kegiatan pergi ke makam sanak saudara/kerabat yang telah meninggal sekedar mengenang dan mengingatkan akan kematian. Kegiatan Nyekar ini biasanya selalu dibawakan kembang-kembang / bunga-bunga serta air lalu di taburkan diatas kuburan. Entah apa yang menyejarahi adanya tradisi ini.
3. Saling berkunjung ke rumah-rumah
Silaturahim saat lebaran begitu kuat. Semua orang saling berkunjung kepada kerabat, tetangga-tetangga nya. Di saat berkunjung untaian maaf saling di berikan. Indah sekali rasanya. Semua orang berubah ramah dan saling berucap doa'. Allah berikan nikmat pada hari ini.
Sebenarnya banyak sekali tradisi lebaran di masyarakat Indonesia. Hanya yang disebutkan adalah beberapa tradisi yang banyak dilakukan oleh masyarakat. Lebaran Lebaran penuh dengan senyuman, Alhamdulillah :)
Kamis, 08 Agustus 2013
Caraku Menjaga Cintaku
Dengan tak menghubungimu,
tak juga mengirim pesan untuk menanyakan kabarmu.
Mungkin ini tak biasa,
Tapi bagiku,
Inilah cara terbaik mencintaimu.
Aku mencintaimu dengan menjauh darimu,
Bukan karena aku membencimu,
...
Justru karena aku sangat mencintaimu,
Dan aku ingin menjagaku juga menjagamu,
Menjaga tulusnya hatimu, juga menjaga kesucian hatiku.
Inilah caraku mencintaimu,
Dalam diamku,
Dalam ketulusanku,
dalam kesucianku,
dalam cara tak biasaku,
Meski sulit,
Meski berat,
Meski sakit untukku,
namun ku tahu ini pilihan terbaik agar kita tak terlalu saling mengharap.
Karena berharap hanya pantas pada Sang Pemberi Nafas,
Karena berharap hanya pantas digantungkan pada Sang Pengatur Detak Jantung,
PadaNya kuharap Dia khan menjagamu untukku,
PadaNya kutitipkan hatimu,
Biarlah ku hanya bisa menyapamu lewat senandung do'a,
Agar Untukmulah segala kebaikan,
Agar bersamamulah segala keindahan.
(from Islamic Motivation Fanpage FB, 8 Agustus 2013)
tak juga mengirim pesan untuk menanyakan kabarmu.
Mungkin ini tak biasa,
Tapi bagiku,
Inilah cara terbaik mencintaimu.
Aku mencintaimu dengan menjauh darimu,
Bukan karena aku membencimu,
...
Justru karena aku sangat mencintaimu,
Dan aku ingin menjagaku juga menjagamu,
Menjaga tulusnya hatimu, juga menjaga kesucian hatiku.
Inilah caraku mencintaimu,
Dalam diamku,
Dalam ketulusanku,
dalam kesucianku,
dalam cara tak biasaku,
Meski sulit,
Meski berat,
Meski sakit untukku,
namun ku tahu ini pilihan terbaik agar kita tak terlalu saling mengharap.
Karena berharap hanya pantas pada Sang Pemberi Nafas,
Karena berharap hanya pantas digantungkan pada Sang Pengatur Detak Jantung,
PadaNya kuharap Dia khan menjagamu untukku,
PadaNya kutitipkan hatimu,
Biarlah ku hanya bisa menyapamu lewat senandung do'a,
Agar Untukmulah segala kebaikan,
Agar bersamamulah segala keindahan.
(from Islamic Motivation Fanpage FB, 8 Agustus 2013)
Selasa, 30 Juli 2013
Renungan
Pernahkan kau mengalami perasaan ini? Ketika yang kau terima tak sesuai dengan apa yang kau
harapkan. Ketika kebahagiaan kau peroleh dengan jalan yang tak pernah kau
inginkan. Ketika kau merasa Tuhan itu tidak adil , ketika kau merasa paling
rugi dan kau merasa semua kebhagiaan menjauh darimu. Tapi , coba kau renungkan
dan resapi makna dibalik semuanya. Semua terjadi memang bukan kehendak mu,
tetapi ingatlah ada Sang Maha Pengatur yang telah merangkaikan semua nya. DIA
yang mengatur segala urusanmu , DIA yang
tahu mana yang baik dan buruk untukmu. Lihatlah seekor kupu-kupu , dia
berawal dari seekor ulat yang kecil, menakutkan, dan selalu dianggap sebelah
mata. Tetapi, kupu-kupu tak pernah mengeluh , lihatlah akhirnya. ALLAH
menjadikannya cantik akhirnya. Memiliki sayap yang begitu rupawan, cantik dan
indah dilihat.
Berhentilah untuk mengeluh atas semua pemberian dariNYA.
Jangan lah kau larutkan pikiran mu untuk berkeluh kesah. Bangkitlah dan
syukurilah semuanya. Ingatlah akan sebuah firman ALLAH surat Ibrahim:7
bahwa Dan (ingatlah) ketika TUHANmu
memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah
(nikmat) kepada mu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmatKU), maka pasti azabKU
sangat berat”. Betapa ALLAH sangat menyukai manusia yang senantiasa mensyukuri
segala nikmatNYA. Ingatlah bahwasanya azab ALLAH sangat berat untuk org-org
yang mengkufuri nikmat dariNYA. Terimalah segala pemberian dari ALLAH, baik
sedikit maupun banyak. Karena jika rasa syukur
itu selalu ada hidup mu akan menjadi bahagia, dengan tidak mengeluh
semua akan terasa nikmat dan tidak akan ada rasa khwatir yang melanda.
Ingatlah nikmat ALLAH banyak-banyak, syukuri setiap detik
umur mu serta kesempatan dariNYA untuk terus hidup dunia ini. Manfaatkanlah
segala kenikmatan dariNYA untuk menjadikan kita senantiasa lebih baik lagi,
baik ibadah dan amalan-amalan lainnya. Nikmati dan syukuri , mungkin 2 kata itu
yang harus senantiasa diamalkan. Sesungguhnya ALLAH menyukai orang-orang yang
senantiasa bersyukur.
Edisi Aksara Sunda :)
Wilujeng enjing-enjing dulur-dulur :)
Wanci ayeuna simkuring bade ngawanohkeun budaya urang sunda anu utami na seeur nu alim ngawanohan kaayaannana.. Mangga kitu bae na, sim kuring didieu bade ngajembarkeun aksara sunda nu saleresna mah kedah janten kawentar ti kalangan pamuda hususna urang sunda dengeun.
Prak bae dikawitan,,
Sajarah Aksara Sunda
Setidaknya sejak Abad IV masyarakat Sunda telah lama mengenal aksara untuk menuliskan bahasa yang mereka gunakan. Namun demikian pada awal masa kolonial, masyarakat Sunda dipaksa oleh penguasa dan keadaan untuk meninggalkan penggunaan Aksara Sunda Kuna yang merupakan salah satu identitas budaya Sunda. Keadaan yang berlangsung hingga masa kemerdekaan ini menyebabkan punahnya Aksara Sunda Kuna dalam tradisi tulis masyarakat Sunda.
Pada akhir Abad XIX sampai pertengahan Abad XX, para peneliti berkebangsaan asing (misalnya K. F. Holle dan C. M. Pleyte) dan bumiputra (misalnya Atja dan E. S. Ekadjati) mulai meneliti keberadaan prasasti-prasasti dan naskah-naskah tua yang menggunakan Aksara Sunda Kuna. Berdasarkan atas penelitian-penelitian sebelumnya, pada akhir Abad XX mulai timbul kesadaran akan adanya sebuah Aksara Sunda yang merupakan identitas khas masyarakat Sunda. Oleh karena itu Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat menetapkan Perda No. 6 tahun 1996 tentang Pelestarian, Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Sastra, dan Aksara Sunda yang kelak digantikan oleh Perda No. 5 tahun 2003 tentang Pemeliharaan Bahasa, Sastra, dan Aksara Daerah.
Pada tanggal 21 Oktober 1997 diadakan Lokakarya Aksara Sunda di Kampus UNPAD Jatinangor yang diselenggarakan atas kerja sama Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Barat dengan Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran. Kemudian hasil rumusan lokakarya tersebut dikaji oleh Tim Pengkajian Aksara Sunda. Dan akhirnya pada tanggal 16 Juni 1999 keluar Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor 343/SK.614-Dis.PK/99 yang menetapkan bahwa hasil lokakarya serta pengkajian tim tersebut diputuskan sebagai Aksara Sunda Baku.
Saat ini Aksara Sunda Baku mulai diperkenalkan di kepada umum antara lain melalui beberapa acara kebudayaan daerah yang diadakan di Bandung. Selain itu, Aksara Sunda Baku juga digunakan pada papan nama Museum Sri Baduga, Kampus Yayasan Atikan Sunda dan Kantor Dinas Pariwisata Daerah Kota Bandung. Langkah lain juga diambil oleh Pemerintah Daerah Kota Tasikmalaya yang menggunakan Aksara Sunda Baku pada papan nama jalan-jalan utama di kota tersebut.
Namun demikian, setidaknya hingga akhir tahun 2007 Dinas Pendidikan Nasional Provinsi Jawa Barat belum juga mewajibkan para siswa untuk mempelajari Aksara Sunda Baku sebagaimana para siswa tersebut diwajibkan untuk mempelajari Bahasa Sunda. Langkah memperkenalkan aksara daerah mungkin akan dapat lebih mencapai sasaran jika Aksara Sunda Baku dipelajari bersamaan dengan Bahasa Sunda. Dinas Pendidikan Nasional Provinsi Lampung dan Provinsi Jawa Tengah telah jauh-jauh hari menyadari hal ini dengan mewajibkan para siswa Sekolah Dasar yang mempelajari bahasa daerah untuk juga mempelajari aksara daerah.(http://id.wikipedia.org/wiki/Aksara_Sunda_Baku)
Rupa Aksara Sunda Baku
Tah ngan eta nu tiasa simkuring jelaskeun,upami aya nu bade nyobian nyerat aksara sunda mangga tiasa diajar ku ningal rupa aksara sunda di luhur ,saalit-saalit na tiasa nuturkeun.. Simkuring oge gaduh website nu tiasa ditingal perkawis alat ngonversikeun basa latin kanu basa sunda , http://sabilulungan.org/aksara/ ..
Mugi mangfaat kanggo baraya sadaya,, :)
Wanci ayeuna simkuring bade ngawanohkeun budaya urang sunda anu utami na seeur nu alim ngawanohan kaayaannana.. Mangga kitu bae na, sim kuring didieu bade ngajembarkeun aksara sunda nu saleresna mah kedah janten kawentar ti kalangan pamuda hususna urang sunda dengeun.
Prak bae dikawitan,,
Sajarah Aksara Sunda
Setidaknya sejak Abad IV masyarakat Sunda telah lama mengenal aksara untuk menuliskan bahasa yang mereka gunakan. Namun demikian pada awal masa kolonial, masyarakat Sunda dipaksa oleh penguasa dan keadaan untuk meninggalkan penggunaan Aksara Sunda Kuna yang merupakan salah satu identitas budaya Sunda. Keadaan yang berlangsung hingga masa kemerdekaan ini menyebabkan punahnya Aksara Sunda Kuna dalam tradisi tulis masyarakat Sunda.
Pada akhir Abad XIX sampai pertengahan Abad XX, para peneliti berkebangsaan asing (misalnya K. F. Holle dan C. M. Pleyte) dan bumiputra (misalnya Atja dan E. S. Ekadjati) mulai meneliti keberadaan prasasti-prasasti dan naskah-naskah tua yang menggunakan Aksara Sunda Kuna. Berdasarkan atas penelitian-penelitian sebelumnya, pada akhir Abad XX mulai timbul kesadaran akan adanya sebuah Aksara Sunda yang merupakan identitas khas masyarakat Sunda. Oleh karena itu Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat menetapkan Perda No. 6 tahun 1996 tentang Pelestarian, Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Sastra, dan Aksara Sunda yang kelak digantikan oleh Perda No. 5 tahun 2003 tentang Pemeliharaan Bahasa, Sastra, dan Aksara Daerah.
Pada tanggal 21 Oktober 1997 diadakan Lokakarya Aksara Sunda di Kampus UNPAD Jatinangor yang diselenggarakan atas kerja sama Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Barat dengan Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran. Kemudian hasil rumusan lokakarya tersebut dikaji oleh Tim Pengkajian Aksara Sunda. Dan akhirnya pada tanggal 16 Juni 1999 keluar Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor 343/SK.614-Dis.PK/99 yang menetapkan bahwa hasil lokakarya serta pengkajian tim tersebut diputuskan sebagai Aksara Sunda Baku.
Saat ini Aksara Sunda Baku mulai diperkenalkan di kepada umum antara lain melalui beberapa acara kebudayaan daerah yang diadakan di Bandung. Selain itu, Aksara Sunda Baku juga digunakan pada papan nama Museum Sri Baduga, Kampus Yayasan Atikan Sunda dan Kantor Dinas Pariwisata Daerah Kota Bandung. Langkah lain juga diambil oleh Pemerintah Daerah Kota Tasikmalaya yang menggunakan Aksara Sunda Baku pada papan nama jalan-jalan utama di kota tersebut.
Namun demikian, setidaknya hingga akhir tahun 2007 Dinas Pendidikan Nasional Provinsi Jawa Barat belum juga mewajibkan para siswa untuk mempelajari Aksara Sunda Baku sebagaimana para siswa tersebut diwajibkan untuk mempelajari Bahasa Sunda. Langkah memperkenalkan aksara daerah mungkin akan dapat lebih mencapai sasaran jika Aksara Sunda Baku dipelajari bersamaan dengan Bahasa Sunda. Dinas Pendidikan Nasional Provinsi Lampung dan Provinsi Jawa Tengah telah jauh-jauh hari menyadari hal ini dengan mewajibkan para siswa Sekolah Dasar yang mempelajari bahasa daerah untuk juga mempelajari aksara daerah.(http://id.wikipedia.org/wiki/Aksara_Sunda_Baku)
Rupa Aksara Sunda Baku
Tah ngan eta nu tiasa simkuring jelaskeun,upami aya nu bade nyobian nyerat aksara sunda mangga tiasa diajar ku ningal rupa aksara sunda di luhur ,saalit-saalit na tiasa nuturkeun.. Simkuring oge gaduh website nu tiasa ditingal perkawis alat ngonversikeun basa latin kanu basa sunda , http://sabilulungan.org/aksara/ ..
Mugi mangfaat kanggo baraya sadaya,, :)
Sabtu, 30 Maret 2013
Renungan
Pernahkan kau mengalami perasaan ini? Ketika yang kau terima tak sesuai dengan apa yang kau
harapkan. Ketika kebahagiaan kau peroleh dengan jalan yang tak pernah kau
inginkan. Ketika kau merasa Tuhan itu tidak adil , ketika kau merasa paling
rugi dan kau merasa semua kebhagiaan menjauh darimu. Tapi , coba kau renungkan
dan resapi makna dibalik semuanya. Semua terjadi memang bukan kehendak mu,
tetapi ingatlah ada Sang Maha Pengatur yang telah merangkaikan semua nya. DIA
yang mengatur segala urusanmu , DIA yang
tahu mana yang baik dan buruk untukmu. Lihatlah seekor kupu-kupu , dia
berawal dari seekor ulat yang kecil, menakutkan, dan selalu dianggap sebelah
mata. Tetapi, kupu-kupu tak pernah mengeluh , lihatlah akhirnya. ALLAH
menjadikannya cantik akhirnya. Memiliki sayap yang begitu rupawan, cantik dan
indah dilihat.
Berhentilah untuk mengeluh atas semua pemberian dariNYA.
Jangan lah kau larutkan pikiran mu untuk berkeluh kesah. Bangkitlah dan
syukurilah semuanya. Ingatlah akan sebuah firman ALLAH surat Ibrahim:7
bahwa Dan (ingatlah) ketika TUHANmu
memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah
(nikmat) kepada mu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmatKU), maka pasti azabKU
sangat berat”. Betapa ALLAH sangat menyukai manusia yang senantiasa mensyukuri
segala nikmatNYA. Ingatlah bahwasanya azab ALLAH sangat berat untuk org-org
yang mengkufuri nikmat dariNYA. Terimalah segala pemberian dari ALLAH, baik
sedikit maupun banyak. Karena jika rasa syukur
itu selalu ada hidup mu akan menjadi bahagia, dengan tidak mengeluh
semua akan terasa nikmat dan tidak akan ada rasa khwatir yang melanda.
Ingatlah nikmat ALLAH banyak-banyak, syukuri setiap detik
umur mu serta kesempatan dariNYA untuk terus hidup dunia ini. Manfaatkanlah
segala kenikmatan dariNYA untuk menjadikan kita senantiasa lebih baik lagi,
baik ibadah dan amalan-amalan lainnya. Nikmati dan syukuri , mungkin 2 kata itu
yang harus senantiasa diamalkan. Sesungguhnya ALLAH menyukai orang-orang yang
senantiasa bersyukur.
Selasa, 19 Februari 2013
Sinar menghampiri Sheyla
Cerita ini ku tulis saat hati mulai merasakan dingin , beku
dan tak ada kehangatan. Saat ku terkurung dalam sepi . Ku coba lagi bangkit ,
tapi rasanya sakit. Aku lelah ….
“Sheyla …..” , kakak ku memanggilku dengan setengah teriak ,
saat itu aku sedang berada di kamar dengan pulpen yang ku pegang dan saat itu
aku tersadar bahwa matahari sudah muncul, hangatnya mulai membelai diriku ,
tapi pipi ini masih basah , aku belum menerima semuanya, semua yang telah
terjadi akhir-akhir ini. Aku merasa tak bersemangat. Ku pejamkan mataku ,lalu
ku buka lagi mataku dan ku bangkit dari meja belajarku ,ku hampiri cermin dan
yang kudapati adalah wajahku yang pucat, mata ku merah dan pipiku basah. Aku
pun berdiri dan ku ayunkan langkah kakiku menuruni tangga dan segera ku temui
kakak ku. Dirinya sedang duduk di meja makan dengan gelas yang dia pegang dan
dia hanya diam, tak ada suara. Sepertinya kami belum bisa menerima semuanya,
semua begitu cepat terjadi. Kesedihan serta kehilangan ini akan mengisi
hari-hari kami , mungkin selamanya. Aku tak yakin dengan akan datangnya
kebahagiaan itu, semuanya hilang dengan cepat.
“Kak, aku mau bekerja aku tidak akan melanjutkan sekolahku
lagi..” , ucapku memecah keheningan itu. Tapi ,tak ada jawaban. Ku lihat
kakakku hanya diam seperti patung, aku tak percaya dengan semua yang terjadi
kami. Beberapa lama , kakak ku bangkit dan pergi ke dapur dan kembali lagi ke
meja makan membawa roti dan selai kacang dan ia letakkan di meja.
“lebih baik kamu sarapan dulu , nanti sakit .. “ ucap kakak
ku. Ku lihat di wajah nya menaruh duka yang sama. Mata nya pun sepertinya basah.
Aku tahu semua ini tak siap kami terima.
Aku tak menjawab dan aku pun duduk , ku makan roti itu tanpa
menggunakan selai kacang. Aku segera menghabiskan roti itu tanpa banyak bicara.
Tak sadar aku tersedak dan aku butuh minum. Kakak ku dengan sigap membawakan ku
minum lalu memberikan nya padaku , tapi tanpa berbicara. Wajahnya datar dan dia
langsung pergi ke kamar. Kak, aku tahu
semua ini tak bisa kita terima dengan cepat , tapi aku merindukan suaramu ,
suaramu yang lama bisa ku dengar, kenapa semuanya berubah cepat seperti ini.
Aku juga rindu ibu dan ayah, kenapa kalian pergi secepat itu kenapa kalian meninggalkan
kami disini berdua dengan berjuta kehilangan yang panjang.
Aku pun pergi ke kamar lalu ku putuskan untuk pergi keluar
dan mencari sebuah pekerjaan. Meski aku
hanya lulusan SMA dan mimpi ku untuk melanjutkan kuliah sangat besar tetapi
dengan kejadian yang aku alami aku tak mungkin bisa memenuhi mimpi kuliah ku
itu , aku harus bekerja. Aku tak memperdulikan uang yang dimiliki oleh almarhum
orangtuaku yang mungkin akan cukup untuk aku bisa kuliah, aku mulai memaksakan
semangatku untuk terus bangkit ,tak ada gunanya hanya berdiam diri di kamar
seperti yang telah aku lakukan 2 hari ini. Aku ingin memulai lagi semuanya dari
awal ,meski akan jauh berbeda karena dua orang yang aku sayang kini telah pergi
, pergi mendahuluiku.
Ku ayunkan langkah kaki ku ke luar, ternyata di luar agak mendung dan seperti nya akan turun hujan. Ku rapatkan jaket yang ku kenakan dan segera ku menuju sebuah toko buku favorit ku yang tidak jauh dari rumah. Hal yang sama, yang selalu aku lakukan dulu. Aku datang ke toko buku ini hampir setiap hari, dan sepertinya pelayan toko buku itu sudah tidak asing lagi akan kedatanganku. Hal yang sama karena ku selalu datang sendiri. Ku lihat buku-buku edisi baru , tidak ada yang menarik.
"Mungkin kamu akan menyukai buku ini,.." suara nya membangunkan perhatian ku pada buku yang sedang ku lihat.Ku ambil buku itu dan kulihat sampul buku nya . Cover buku berlatar langit biru dan ada sebuah kursi serta pohon didekatnya ,lalu ada seorang gadis yang duduk sendirian. Diatas nya ada tulisan Lonelyness. Hati ku bergumam, apakah harus keadaan ku saat ini aku samakan dengan buku yang harus ku baca? . Lalu ku lihat sosok tubuh yang menyodorkan buku itu, dia hanya asyik dengan kemoceng di tangan nya yang ia gunakan untuk membersihkan debu di rak -rak buku.
"Kamu kira aku sedang kesepian? harus baca buku ini? .." ucapku ketus kepadanya. Entah lah aku sedang malas berbincang dengan manusia baru saat ini,sehingga saat ku memulai berbicara yang keluar sedikit membentak. Dia menoleh kepadaku, dan dia hanya tersenyum. Dia berbalik arah dan menuju tempat kasir ,setelah itu dia kembali lagi dengan membawa buku tebal dan memperlihatkan nya padaku.
"Seperti nya aku tidak salah , setiap kali kau kesini kau selalu membeli buku-buku yang menggambarkan keadaanmu, .." ucapnya sambil menunjuk list pembelian buku dan disitu memang penuh dengan namaku dan nama buku yang ku beli. Dia pun tersenyum lagi, dan beranjak ke kasir . Aku hanya terdiam. Memang benar, setiap kali ku datang kesini, aku selalu membeli buku yang memang sedang menggambarkan keadaan ku, dan aku baru menyadarinya. Aku pun segera meletakkan buku itu, dan beranjak keluar toko tanpa ku beli buku satu pun. Kasir itu rupanya menyusulku.
"Tunggu,, maaf jika aku membuatmu marah . Aku penjaga kasir baru. Tidak baru sih, sudah satu bulan aku kerja disini. Dan maaf, memang aku sering memperhatikanmu saat membeli buku. Maaf, jangan sampai kau tidak akan mampir ke toko ini gara-gara ulahku tadi. Maafkan aku,.." ucapnya. Aku belum sempat menoleh ke arah nya, aku hanya diam tanpa menatap lelaki itu. Aku pun menoleh ke arah nya.
"Tenang saja,, mungkin aku saja yang terlalu berlebihan. Terima kasih sudah memperhatikanku.." ucapku dan langsung beranjak meninggalkan nya. Aku segera pergi jauh meninggalkan tempat itu, tanpa disadari ternyata hujan sudah turun dari tadi, dan aku pun setengah berlari dan bergegas menuju sebuah kafe.
Ku hangatkan badanku dengan memesan secangkir kopi hangat. Ku pilih tempat duduk dekat jendela. Ku lihat orang lalu lalang kesana kemari dengan payung nya. Memang benar, hari ini aku sedang kesepian. Aku hanya bisa duduk menyaksikan keasyikan para remaja seusiaku yang sedang berlari-lari kecil dengan temannya. Lalu, ku lihat lagi sepasang kekasih yang sedang berpayung melangkah melewati jalan. Hujan turun sangat gerimis, saat itu keadaan tidak terlalu ramai. Hanya gemericik air hujan serta langkah-langkah kecil dan sesekali terdengar kendaraan bermotor melewati jalan itu.
Ku ambil hand phone di saku jaket ku dan ku lihat beberapa pesan yang masuk serta panggilan tak terjawab. Isinya semua dari teman-temanku. Menanyakan perihal kabarku saat ini dan alasan kenapa aku tak mengangkat telepon mereka. Yuchi dan Merry adalah sahabat dekat ku dari SMP. Dua hari semenjak kepulangan ayah dan ibu, aku belum sempat bertemu dengan mereka, Entah lah,,seperti nya aku ingin menyendiri. Ku sengaja tak mengaktifkan nada dering handphone ku, aku malas menjawab telepon mereka.
Ku rebah kan pundakku pada kursi, mata ku terpejam dan aku pun tertidur,,
#drdrrrrrrrdrrr , getar hp membangunkan ku. Kak Sonia meneleponku. Ku angkat telepon dan mulai mendengar suaranya dari kejauhan.
"Sheyla, Kamu lagi dimana? .." ucapnya pelan.
"Di kafe kak, kenapa? Aku sedang tidak ingin dirumah, jangan suruh aku pulang.." ucapku.
"Ada sesuatu yang ingin kakak bicarakan, tolong lah kamu pulang!, yaa? " ucapnya memaksa.
"Baiklah,," ucapku malas dan langsung memutuskan pembicaraan.
Ku gerakkan badan ku dan menggeliat, seperti nya badan ku lemas sekali. Ku pandang wajah ku pada jendela, pipi ku tirus dan pucat. Apa aku sakit? Ku beranjak, berdiri dan mulai melangkah ke kasir lalu ku rapatkan lagi jaket ku dan mulai berlari menuju rumah. Ku lewati lagi toko buku itu, kulihat dari kejauhan , kasir itu sedang melayani pembeli, tetapi ku lihat mata nya sedang melihat ku dari kejauhan. Aku tak memperdulikannya, aku terus berlari hingga ku sampai ke gerbang rumah.
Terlihat ada beberapa sandal diluar rumah serta payung yang diletakkan. Apakah ada tamu ? Tapi, aku mengenal sandal dan payung itu, dan itu milik kedua temanku. Aku pun masuk dan melihat kedua temanku sedang berada di ruang tamu. Saat mereka melihat ku, mereka langsung menghampiriku dan Merry langsung memelukku.
"Kamu itu emang gak pernah peka yaa, aku kangen tau sama kamu shey,," ucapnya dengan nada khas dia yang manja.
"Iya shey, kenapa sih sms dan telepon dari kita gak pernah di angkat? apa kamu sudah lupa sama sahabat mu sendiri shey? , ucap Yuchi memegang pundakku.
"Aku baik-baik saja, kalian gak usah khawatir.." ucapku datar. Pelukan Merry terlepas dan dia hanya mentapku.
"Kamu pikir kita percaya? Lihat Shey, keadaan kamu sedang tidak baik. Wajahmu pucat, dan kamu sakit. Pokoknya aku ga mau tau, kamu harus izinin kita nginep disini dan merawat kamu yaa." ucap Merry.
"Aku bilang aku gapapa,, aku bukan anak kecil lagi Mey, chi. Kalian gak usah khawatirkan aku. Aku tau semua ini terjadi dan aku belum siap menerima semuanya. Tapi simpati kalian ga usah maksa aku buat nurut kayak anak kecil, aku pengen sendiri.." bentak ku kepada mereka. Mereka terlihat sedih dan tidak ada suara lagi. Ku lihat kak Sonia pun diam, tetapi tiba-tiba dia menghampiri ku dan menamparku.
"Apa ini yang diajarkan Ayah sama Ibu ? Sheyla, kamu sadar lah, kalau kamu memang bukan anak kecil seharusnya kamu lupain semua nya. Ayah , Ibu memang harus pergi ninggalin kita. Semesti nya kamu paham, orang yang kita sayangi tidak akan selamanya berada bersama kita. Sadar Shey.." ucap kakak ku , terlihat dia mengeluarkan air mata nya dan dia tertunduk lalu duduk. Aku tak bisa berkata apa-apa. Kata 'maaf' pun tak bisa aku ucapkan. Keegoisan ku muncul, dan entah apa yang menimpa kakakku ini karena bisa mendapatkan adik tidak tau sopan santun spertiku. Air mata ku tak keluar, seperti nya telah kering. Aku tak bisa apa-apa. Aku pun melangkah meninggalkan mereka disana, menuju tangga, tetapi belum sempat melangkah aku pingsan, tubuh ku tersungkur dan aku tak ingat lagi apa yang terjadi..
***
"Sheyla..." ucap Merry kepadaku. Aku membuka perlahan-lahan tapi kepalaku terasa berat dan aku benar-benar lemas sekali.
"Kamu pasti belum makan, terakhir kamu cuman makan roti saja." ucap Kak Sonia membawakan ku makan, lalu segera menghampiriku dan mengangkatku untuk duduk. Ku paksakan untuk makan, memang benar perut ku pun sakit,mungkin akibat telat makan.
"Maafkan aku yaa kak, ,," ucapku memecah keheningan. "maaf kan aku juga yaa Mey, Chi.."
Kak Sonia hanya diam, dia hanya mengangguk. Lalu segera menyuapi ku makan.
"Iya Shey, maafin kita juga ya kalau kita terlalu ngekhawatirin kamu, tapi itu karena kita sayang sama kamu Shey,," ucap Merry kepadaku.
"Makasih yaa ,kalian memang sahabat aku,, " ucapku sembari membukakan pelukan ku dan kita pun berpelukan. Aku sadar memang masih banyak orang yang mengkhawatirkan ku saat ini. MEski luka kehilangan Ayah dan Ibu belum sembuh, tapi aku yakin aku akan bisa melewati rasa sakit itu bersama mereka, dan aku tidak boleh terus menerus mengingatnya, aku harus bangkit ..
***
Di tempat yang berbeda, lelaki itu sedang berada di sebuah rumah susun yang padat dan sesak. Dia hanya memakai kaos oblong dan celana pendek. Di tangan nya ada sebuah kamera yang selalu ia bawa. Di lihat nya foto-foto yang banyak sekali menyimpan potret seorang perempuan.
"Boy,, buka pintu!" ucap seorang bapak-bapak gendut mengetuk pintu kamar nya. Dia pun segera menyimpan kamera nya dan bergegas keluar.
Ku ayunkan langkah kaki ku ke luar, ternyata di luar agak mendung dan seperti nya akan turun hujan. Ku rapatkan jaket yang ku kenakan dan segera ku menuju sebuah toko buku favorit ku yang tidak jauh dari rumah. Hal yang sama, yang selalu aku lakukan dulu. Aku datang ke toko buku ini hampir setiap hari, dan sepertinya pelayan toko buku itu sudah tidak asing lagi akan kedatanganku. Hal yang sama karena ku selalu datang sendiri. Ku lihat buku-buku edisi baru , tidak ada yang menarik.
"Mungkin kamu akan menyukai buku ini,.." suara nya membangunkan perhatian ku pada buku yang sedang ku lihat.Ku ambil buku itu dan kulihat sampul buku nya . Cover buku berlatar langit biru dan ada sebuah kursi serta pohon didekatnya ,lalu ada seorang gadis yang duduk sendirian. Diatas nya ada tulisan Lonelyness. Hati ku bergumam, apakah harus keadaan ku saat ini aku samakan dengan buku yang harus ku baca? . Lalu ku lihat sosok tubuh yang menyodorkan buku itu, dia hanya asyik dengan kemoceng di tangan nya yang ia gunakan untuk membersihkan debu di rak -rak buku.
"Kamu kira aku sedang kesepian? harus baca buku ini? .." ucapku ketus kepadanya. Entah lah aku sedang malas berbincang dengan manusia baru saat ini,sehingga saat ku memulai berbicara yang keluar sedikit membentak. Dia menoleh kepadaku, dan dia hanya tersenyum. Dia berbalik arah dan menuju tempat kasir ,setelah itu dia kembali lagi dengan membawa buku tebal dan memperlihatkan nya padaku.
"Seperti nya aku tidak salah , setiap kali kau kesini kau selalu membeli buku-buku yang menggambarkan keadaanmu, .." ucapnya sambil menunjuk list pembelian buku dan disitu memang penuh dengan namaku dan nama buku yang ku beli. Dia pun tersenyum lagi, dan beranjak ke kasir . Aku hanya terdiam. Memang benar, setiap kali ku datang kesini, aku selalu membeli buku yang memang sedang menggambarkan keadaan ku, dan aku baru menyadarinya. Aku pun segera meletakkan buku itu, dan beranjak keluar toko tanpa ku beli buku satu pun. Kasir itu rupanya menyusulku.
"Tunggu,, maaf jika aku membuatmu marah . Aku penjaga kasir baru. Tidak baru sih, sudah satu bulan aku kerja disini. Dan maaf, memang aku sering memperhatikanmu saat membeli buku. Maaf, jangan sampai kau tidak akan mampir ke toko ini gara-gara ulahku tadi. Maafkan aku,.." ucapnya. Aku belum sempat menoleh ke arah nya, aku hanya diam tanpa menatap lelaki itu. Aku pun menoleh ke arah nya.
"Tenang saja,, mungkin aku saja yang terlalu berlebihan. Terima kasih sudah memperhatikanku.." ucapku dan langsung beranjak meninggalkan nya. Aku segera pergi jauh meninggalkan tempat itu, tanpa disadari ternyata hujan sudah turun dari tadi, dan aku pun setengah berlari dan bergegas menuju sebuah kafe.
Ku hangatkan badanku dengan memesan secangkir kopi hangat. Ku pilih tempat duduk dekat jendela. Ku lihat orang lalu lalang kesana kemari dengan payung nya. Memang benar, hari ini aku sedang kesepian. Aku hanya bisa duduk menyaksikan keasyikan para remaja seusiaku yang sedang berlari-lari kecil dengan temannya. Lalu, ku lihat lagi sepasang kekasih yang sedang berpayung melangkah melewati jalan. Hujan turun sangat gerimis, saat itu keadaan tidak terlalu ramai. Hanya gemericik air hujan serta langkah-langkah kecil dan sesekali terdengar kendaraan bermotor melewati jalan itu.
Ku ambil hand phone di saku jaket ku dan ku lihat beberapa pesan yang masuk serta panggilan tak terjawab. Isinya semua dari teman-temanku. Menanyakan perihal kabarku saat ini dan alasan kenapa aku tak mengangkat telepon mereka. Yuchi dan Merry adalah sahabat dekat ku dari SMP. Dua hari semenjak kepulangan ayah dan ibu, aku belum sempat bertemu dengan mereka, Entah lah,,seperti nya aku ingin menyendiri. Ku sengaja tak mengaktifkan nada dering handphone ku, aku malas menjawab telepon mereka.
Ku rebah kan pundakku pada kursi, mata ku terpejam dan aku pun tertidur,,
#drdrrrrrrrdrrr , getar hp membangunkan ku. Kak Sonia meneleponku. Ku angkat telepon dan mulai mendengar suaranya dari kejauhan.
"Sheyla, Kamu lagi dimana? .." ucapnya pelan.
"Di kafe kak, kenapa? Aku sedang tidak ingin dirumah, jangan suruh aku pulang.." ucapku.
"Ada sesuatu yang ingin kakak bicarakan, tolong lah kamu pulang!, yaa? " ucapnya memaksa.
"Baiklah,," ucapku malas dan langsung memutuskan pembicaraan.
Ku gerakkan badan ku dan menggeliat, seperti nya badan ku lemas sekali. Ku pandang wajah ku pada jendela, pipi ku tirus dan pucat. Apa aku sakit? Ku beranjak, berdiri dan mulai melangkah ke kasir lalu ku rapatkan lagi jaket ku dan mulai berlari menuju rumah. Ku lewati lagi toko buku itu, kulihat dari kejauhan , kasir itu sedang melayani pembeli, tetapi ku lihat mata nya sedang melihat ku dari kejauhan. Aku tak memperdulikannya, aku terus berlari hingga ku sampai ke gerbang rumah.
Terlihat ada beberapa sandal diluar rumah serta payung yang diletakkan. Apakah ada tamu ? Tapi, aku mengenal sandal dan payung itu, dan itu milik kedua temanku. Aku pun masuk dan melihat kedua temanku sedang berada di ruang tamu. Saat mereka melihat ku, mereka langsung menghampiriku dan Merry langsung memelukku.
"Kamu itu emang gak pernah peka yaa, aku kangen tau sama kamu shey,," ucapnya dengan nada khas dia yang manja.
"Iya shey, kenapa sih sms dan telepon dari kita gak pernah di angkat? apa kamu sudah lupa sama sahabat mu sendiri shey? , ucap Yuchi memegang pundakku.
"Aku baik-baik saja, kalian gak usah khawatir.." ucapku datar. Pelukan Merry terlepas dan dia hanya mentapku.
"Kamu pikir kita percaya? Lihat Shey, keadaan kamu sedang tidak baik. Wajahmu pucat, dan kamu sakit. Pokoknya aku ga mau tau, kamu harus izinin kita nginep disini dan merawat kamu yaa." ucap Merry.
"Aku bilang aku gapapa,, aku bukan anak kecil lagi Mey, chi. Kalian gak usah khawatirkan aku. Aku tau semua ini terjadi dan aku belum siap menerima semuanya. Tapi simpati kalian ga usah maksa aku buat nurut kayak anak kecil, aku pengen sendiri.." bentak ku kepada mereka. Mereka terlihat sedih dan tidak ada suara lagi. Ku lihat kak Sonia pun diam, tetapi tiba-tiba dia menghampiri ku dan menamparku.
"Apa ini yang diajarkan Ayah sama Ibu ? Sheyla, kamu sadar lah, kalau kamu memang bukan anak kecil seharusnya kamu lupain semua nya. Ayah , Ibu memang harus pergi ninggalin kita. Semesti nya kamu paham, orang yang kita sayangi tidak akan selamanya berada bersama kita. Sadar Shey.." ucap kakak ku , terlihat dia mengeluarkan air mata nya dan dia tertunduk lalu duduk. Aku tak bisa berkata apa-apa. Kata 'maaf' pun tak bisa aku ucapkan. Keegoisan ku muncul, dan entah apa yang menimpa kakakku ini karena bisa mendapatkan adik tidak tau sopan santun spertiku. Air mata ku tak keluar, seperti nya telah kering. Aku tak bisa apa-apa. Aku pun melangkah meninggalkan mereka disana, menuju tangga, tetapi belum sempat melangkah aku pingsan, tubuh ku tersungkur dan aku tak ingat lagi apa yang terjadi..
***
"Sheyla..." ucap Merry kepadaku. Aku membuka perlahan-lahan tapi kepalaku terasa berat dan aku benar-benar lemas sekali.
"Kamu pasti belum makan, terakhir kamu cuman makan roti saja." ucap Kak Sonia membawakan ku makan, lalu segera menghampiriku dan mengangkatku untuk duduk. Ku paksakan untuk makan, memang benar perut ku pun sakit,mungkin akibat telat makan.
"Maafkan aku yaa kak, ,," ucapku memecah keheningan. "maaf kan aku juga yaa Mey, Chi.."
Kak Sonia hanya diam, dia hanya mengangguk. Lalu segera menyuapi ku makan.
"Iya Shey, maafin kita juga ya kalau kita terlalu ngekhawatirin kamu, tapi itu karena kita sayang sama kamu Shey,," ucap Merry kepadaku.
"Makasih yaa ,kalian memang sahabat aku,, " ucapku sembari membukakan pelukan ku dan kita pun berpelukan. Aku sadar memang masih banyak orang yang mengkhawatirkan ku saat ini. MEski luka kehilangan Ayah dan Ibu belum sembuh, tapi aku yakin aku akan bisa melewati rasa sakit itu bersama mereka, dan aku tidak boleh terus menerus mengingatnya, aku harus bangkit ..
***
Di tempat yang berbeda, lelaki itu sedang berada di sebuah rumah susun yang padat dan sesak. Dia hanya memakai kaos oblong dan celana pendek. Di tangan nya ada sebuah kamera yang selalu ia bawa. Di lihat nya foto-foto yang banyak sekali menyimpan potret seorang perempuan.
"Boy,, buka pintu!" ucap seorang bapak-bapak gendut mengetuk pintu kamar nya. Dia pun segera menyimpan kamera nya dan bergegas keluar.
Langganan:
Postingan (Atom)