Jumat, 04 April 2014
Just Post
KAJIAN PENERAPAN SISTEM GMP PADA PRODUK KARAMEL SUSU
DALAM UPAYA PENINGKATAN TARAF MUTU PANGAN BERSTANDAR NASIONAL DI PANGALENGAN
Gina Nafsil Mutmainah
Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran
Jalan Jatinangor Bandung-Sumedang Km.21
ABSTRAK
Penelitian
ini menjelaskan mengenai kajian penerapan sistem GMP pada sebuah industri
rumahan produk olahan susu yaitu permen karamel susu di daerah Pangalengan,
Bandung Jawa Barat. Latar belakang dari penelitian ini adalah meningkatnya
pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk berperilaku sehat menjadi implikasi
nyata terhadap industri pangan. Mutu dan keamanan produk menjadi tuntutan utama
konsumen kepada produsen. Untuk memberikan jaminan tersebut maka perlu adanya
sistem manajemen mutu dan keamanan pangan. Metode penelitian yang digunakan
adalah dengan studi
literatur atas dasar telaah, beberapa buku sebagai acuan, jurnal, internet dan
hasil-hasil penelitian. Serta dengan menganalisis tahapan proses pembuatan
produk karamel susu yang memperhatikan proses pengolahan yang baik dan
berstandar GMP. Penelitian
ini bertujuan untuk menerapkan suatu sistem GMP (Good Manufacturing Practice) pada beberapa industri pengolahan karamel susu di daerah
Pangalengan,Bandung. Hasil yang diharapkan adalah dengan penerapan sistem GMP
ini mutu dari produk karamel susu meningkat.
Kata Kunci : GMP , olahan
susu, keamanan pangan
Pendahuluan
Meningkatnya
pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk hidup sehat, telah memberikan
implikasi yang nyata terhadap dunia industri terutama industri pangan. Dewasa
ini, mutu dan keamanan produk pangan merupakan tuntutan utama konsumen yang
harus dipenuhi produsen. Untuk memberikan jaminan bahwa pangan yang ditawarkan
kepada konsumen itu aman, maka diperlukan sistem jaminan mutu dan keamanan
pangan.
Menurut
Undang-undang No. 7 Tahun 1996 tentang pangan, harus segera ditindaklanjuti
dengan mensosialisasikan GMP/cara produksi pangan yang baik dan benar serta
aman kepada pelaku industri pangan. Industri pangan adalah salah satu pelaku
yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan kegiatan atau proses produksi
penyimpanan, pengangkutan, atau peredaran pangan dimana dalam hal ini harus
memenuhi persyaratan sanitasi keamanan dan keselamatan manusia serta dilarang
menggunakan bahan apapun sebagai bahan tambahan pangan yang dinyatakan
terlarang atau melampau ambang batas maksimal yang ditetapkan.
Ada empat
masalah utama mutu dan keamanan pangan nasional yang berpengaruh terhadap
perdagangan pangan baik domestik maupun global (Fardiaz, 1996), yaitu: Pertama,
produk pangan yang tidak memenuhi persyaratan mutu keamanan pangan, yaitu: (1)
Penggunaan bahan tambahan pangan yang dilarang atau melebihi batas dalam produk
pangan; (2) Ditemukan cemaran kimia berbahaya (pestisida, logam berat,
obat-obat pertanian) pada berbagai produk pangan; (3) Cemaran mikroba yang
tinggi dan cemaran microba patogen pada berbagai produk pangan; (4) Pelabelan
dan periklanan produk pangan yang tidak memenuhi syarat; (5) Masih beredarnya
produk pangan kadaluwarsa, termasuk produk impor; (6) Pemalsuan produk pangan;
(7) Cara peredaran dan distribusi produk pangan yang tidak memenuhi syarat; dan
(8) Mutu dan keamanan produk pangan belum dapat bersaing di pasar
Internasional. Kedua, masih banyak terjadi kasus kercunan makanan yang sebagian
besar belum dilaporkan dan belum diidentifikasi penyebabnya. Ketiga, masih
rendahnya pengetahuan, keterampilan, dan tanggung jawab produsen pangan
(produsen bahan baku, pengolah dan distributor) tentang mutu dan keamanan
pangan, yang ditandai dengan ditemukannya sarana produk dan distribusi pangan
yang tidak memenuhi persyaratan (GAP, GHP, GMP, GDP, dan GRP), terutama pada
industri kecil/rumah tangga. Dan keempat, rendahnya kepedulian konsumen tentang
mutu dan keamanan pangan yang disebabkan pengetahuan yang terbatas dan
kemampuan daya beli yang rendah, sehingga mereka masih membeli produk pangan
dengan tingkat mutu dan keamanan yang rendah.
GMP
sudah diterima secara luas di dunia sehingga kemampuan menerapkan GMP secara
cermat dalam industri pangan dijadikan tolak ukur dalam menilai kemampuan
industri pangan dalam mengembangkan diri menuju era industrialisasi (Soekarto,
1990). Di Indonesia, GMP ini dituangkan dalam suatu petunjuk pelaksana yaitu
Pedoman Cara Produksi yang Baik untuk Makanan (CPMB). Hal-hal yang harus
diperhatikan dalam penerapan GMP/CPMB ini diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Higiene Karyawan
Higiene dan kesehatan karyawan yang
baik dapat memberikan jaminan bahwa pekerja tidak akan mencemari produk yang
diolah. Pencemaran terhadap makanan oleh pekerja seharusnya dihindari dengan
selalu menjaga kebersihan badan dan pakaian serta perlengkapan lainnya yang
harus dikenakan oleh pekerja. Selama mengolah makanan, pekerja seharusnya
meninggalkan kebiasaan yang dapat menyebabkan pencemaran makanan, seperti
merokok, mengunyah makanan, meludah, bersin dan mengenakan perhiasan. Selain
itu, karyawan harus membiasakan diri selalu mencuci tangan dengan sabun pada
saat sebelum memulai kegiatan mengolah makanan dan sesudah keluar dari
toilet/jamban. Pengawasan terhadap pekerja tidak efisien tanpa adanya
penumbuhan kesadaran pekerja terhadap pentingnya higiene yang disertai
penegakan disiplin melalui penerapan aturan yang berlaku di perusahaan.
b. Bangunan dan fasilitas
Bangunan dan fasilitas pabrik harus
didesain dan diatur tata letaknya sehingga memudahkan dalam pemeliharaan dan
pembersihan. Konstruksi lantai, dinding dan atap harus tahan lama, memudahkan
pembuangan air, tidak tergenang dan mudah dibersihkan, serta didisinfeksi.
Bangunan pabrik seharusnya dilengkapi fasilitas sanitasi, seperti sarana
penyediaan air bersih, sarana pembuangan dan pengolahan limbah, toilet, serta
sarana hygiene karyawan.
c. Peralatan
Peralatan dan wadah yang mengalami kontak langsung dengan
makanan harus kuat, tidak beracun, halus, tidak bercelah, tidak mengelupas,
tidak menyerap air, tidak berkarat dan memudahkan untuk dilakukan pembersihan,
perawatan dan disinfeksi.
d. Produksi dan pengendalian produk
Untuk mengurangi resiko terhadap
produksi makanan yang tidak memenuhi persyaratan mutu dan keamanan, perlu
dilakukan tindakan pencegahan melalui pengawasan yang ketat terhadap
kemungkinan bahaya yang timbul pada setiap tahap proses. Pemeliharaan dan
program sanitasi terhadap bangunan, fasilitas dan peralatan pabrik yang
dilakukan secara berkala diharapkan dapat menjamin terhindarnya kontaminasi
silang terhadap makanan.
2. Sanitasi
Sanitasi merupakan persyaratan
mutlak bagi industri pangan sebab sanitasi berpengaruh langsung dan tidak
langsung terhadap mutu, daya awet serta nama baik dan citra perusahaan
(Soekarto, 1990). Sanitasi adalah suatu tindakan/usaha untuk menghilangkan sel
vegetatif mikroorganisme yang membahayakan kesehatan (mikroba pathogen) dan
sekaligus mengurangi jumlah mikroorganisme yang lain yang tidak diinginkan,
tanpa mempengaruhi mutu produk dan keamanan konsumen (anonym,
1996). Konsep sanitasi dijabarkan oleh Food and Drug Administration (FDA)
dalam delapan bidang kunci Sanitation Standard Operating Procedure (SSOP),
yaitu:
1. Keamanan air
2. Kebersihan atau kondisi permukaan yang kontak dengan
makanan
3. Pencegahan kontaminasi silang
4. Pencucian tangan dan fasilitas sanitasi
5. Proteksi pencemaran makanan
6. Pelabelan, penyimpanan dan penggunaan senyawa toksik
7. Kontrol kondisi kesehatan karyawan
8. Penghilangan hama
Bahan dan Metode
Penulisan
ilmiah menggunakan
metode studi literatur atas dasar telaah, beberapa buku sebagai acuan, jurnal,
internet dan hasil-hasil penelitian. Serta dengan
menganalisis tahapan proses pembuatan produk karamel susu yang memperhatikan
proses pengolahan yang baik dan berstandar GMP.
Hasil dan Pembahasan
CPMB atau Cara Produksi Makanan
yang Baik adalah suatu pedoman yang menjelaskan bagaimana memproduksi makanan
agar bermutu, aman dan layak untuk dikonsumsi. Aman untuk dikonsumsi artinya produk
makanan tersebut tidak mengandung bahan-bahan yang dapat membahayakan kesehatan
atau keselamatan manusia seperti menimbulkan penyakit atau keracunan.
Layak untuk dikonsumsi artinya
makanan tersebut keadaannya normal tidak menyimpang seperti busuk, kotor,
menjijikkan, dan penyimpangan lain. Dengan demikian, makanan yang layak untuk
dikonsumsi adalah makanan yang tidak busuk, tidak menjijikkan, dan tidak
menyimpang dari keadaannya yang normal.
Di dalam CPMB dijelaskan mengenai
persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi tentang penanganan bahan pangan di
seluruh mata rantai pengolahan dari mulai bahan baku sampai produk akhir. CPMB
sangat berguna bagi kelangsungan hidup industri pangan baik yang berskala
kecil, sedang, maupun yang berskala besar. Melalui CPMB, industri pangan dapat
menghasilkan produk makanan yang bermutu, layak dikonsumsi, dan aman bagi
kesehatan. Dengan menghasilkan produk makanan yang bermutu dan aman untuk
dikonsumsi, kepercayaan masyarakat niscaya akan meningkat, dan industri pangan
yang bersangkutan akan berkembang dengan pesat. Dengan berkembangnya industri pangan
yang menghasilkan produk yang bermutu dan aman untuk dikonsumsi, maka
masyarakat pada umumnya akan terlindung dari penyimpangan mutu pangan dan
bahaya yang mengancam kesehatan.
Susu sapi
segar didapatkan dari koperasi setempat. Selanjutnya susu dipindahkan dalam dalam drum-drum
atau media berukuran sedang. Secara bergantian, pekerja memindahkan
susu dari truk pengantar. Dari drum, susu lantas segera dituangkan ke kuali
besar. Kuali besar ini sebelumnya sudah diisi oleh larutan gula pasir sebanyak
5kg per kuali. Lalu
dilakukan pengadukan sampai adonan berwarna coklat dan padat, ia dipindahkan ke
tempat penghalusan dan penipisan. Proses selanjutnya adalah dihaluskan,
didiamkan sebentar, kemudian dipotong-potong. Proses penghalusan dilakukan
ketika adonan masih panas agar lebih mudah dibentuk. Selanjunya, permen
dibentuk dan dipotong-potong. Dengan pisau yang tajam (Widya, 2011)
Di
ruangan yang sama dengan ruangan pemotongan, dilakukan juga kegiatan pengemasan
permen karamel. Yang harus diperhatikan dalam proses pengemasan adalah lipatan
kertas. Sebelumnya, permen karamel harus disortir dan dipisahkan dari permen
yang ukurannya tidak ideal. Sebelum permen dikemas, permen harus ditimbang
lebih dahulu sebelum akhirnya dibawa ke ruang pengemasan akhir. Proses pengadukan gula dan susu ini menghabiskan waktu
sekitar 5 jam sebelum didinginkan kemudian dicetak. Alat yang digunakan pun
cukup sederhana, yaitu wajan dan kompor. Dari 30 liter susu per hari,
dihasilkan kurang lebih 9 kg permen karamel (Widya, 2011)
Kesimpulan dan Saran
Daftar Pustaka
Anonim.
1996. Pedoman Penerapan Cara Produksi Makanan yang Baik. Direktorat Jenderal
Pengawasan Obat dan Makanan. Departemen Kesehatan, Jakarta.
Fardiaz,
S, 1996. Food Control Policy, WHO national Consultant Report. Directorate
General of Drug and Food Control, Ministry of Health. Jakarta, September 1996.
Fardiaz,
S. 1996. Food Control Strategy, WHO National Consultant Report. Directorate
General of Drug and Food Control, Ministry of Health. Jakarta, December 1996.
Soekarto,
S.T. 1990. Dasar-dasar Pengawasan dan Standarisasi Mutu Pangan. Pusat Antar
Universitas Pangan dan Gizi, IPB,Bogor.
Widya.
2011. http://panglima-komunikasi.blogspot.com/2011/07/manisnya-permen-susu-pengalengan.html.(Diakses Tanggal 1 April 2014
Pukul 19:45 WIB)
Senin, 06 Januari 2014
Fan Fiction
Title : Stand By You
Author :
Cassiopeia Nafsi
Genre : Romance
Cast :
Junsu Kid , Go eun kid , Yoon eun hye, all of member DBSK ( Jaejong, Yoochun,
Yunho, and Changmin)
Happy for Read! ^_^
-
Pantai -
Ombak menyapu
karang.. menyibakan karang yang tegar dan menghantamnya dengan keras. Langit
begitu indah, oranye dan melukiskan siluet. Hari itu senja dan membentuk
sunrise ,,sangat indah…
“Ini
sunrise yang aku tunggu-tunggu…. Cantik sekali”, ucapku senang.
“Hyung,
ayo kita pergi! Bukannya kau ingin cepat-cepat bertemu dengan teman kecilmu? “
teriak Changmin
“Ne,
tapi aku masih menikmati sunrise ini Changmin,, tapi baik lah ,ayo kita pergi!
“
Hari itu adalah
hari yang sangat ku tunggu-tunggu. Aku akan bertemu dengan Go eun, aku berjanji
kepadanya setelah aku menjadi seorang penyanyi yang dulu aku inginkan aku akan
pergi menemuinya. Dia adalah cinta pertama ku sekaligus teman masa kecil ku.
-
Enam
tahun yang lalu -
“Oppa,
apa kamu yakin akan pergi ke Seoul meninggalkanku? “, ucap Go eun dengan wajah
sedih.
“Semestinya
aku tidak harus pergi Go eun, aku ingin tinggal disini selamanya”
“Oppa..
oppa harus menemui ku secepatnya ya jika nanti oppa telah menjadi penyanyi
terkenal seperti yang oppa janjikan dulu..”
“Pasti
Go eun, aku akan membuat semua itu terjadi , percayalah!”
Hari itu adalah
terakhir kali nya aku melihat wajah nya. Senyum yang menghiasi wajahnya masih
terngiang sampai saat ini. Go eun ,, aku pulang.
-
Rumah
Go eun -
“Sillyehabnida
…. “
“Nu
gu sehyo? Mau bertemu dengana siapa ,nak?”
“Go
eun, paman. Paman ini siapa ya?”
,tanyaku heran.
“Maaf
nak, kamu teman nya Go eun? Sudah lama sekali dia tidak tinggal lagi disini.
Dia dan ibunya di usir dan pindah ke Seoul”
“Mweo?
Benarkah itu ,paman? Apakah paman tau alamat nya di Seoul itu dimana?” ucapku
“maaf
nak, saya tidak tau. Sebentar, apakah kamu yang bernama Junsu?”
“Iya
benar, saya Junsu paman”, ucapku ,paman itu pergi kebelakang dan membawa sebuah
kotak yang hampir lusuh.
“Anio,
Go eun waktu itu menitipkan kotak ini pada paman. Dia bilang jika kamu kesini
kotak ini harus paman berikan padamu, ambilah Nak!” (menyerahkan kotak berwarna
coklat yang taka sing buatku.
“Ini
kotak pemberianku padanya waktu kecil.. Baiklah kalau begitu paman,
kamsahamnida” ,ucapku pamit.
“Ne,
chwe song hamnida ya Paman tidak bisa membantumu mencarikan alamat Go eun
sekarang, semoga kamu bisa segera bertemu dengannya”, ucap Paman itu meminta
maaf.
“Gwenchana
Paman, gomawo..”Aku pun pamit dan pergi dengan langkah tak bersemangat sambil
membawa kotak itu.
Changmin sedari
tadi hanya diam dan melihatku, dia seperti nya bingung mau berkata apa. Aku
hanya berjalan dan melamuni semua yang baru saja terjadi. Ku kira saat ini aku
bisa bertemu dengannya ,melihat senyumnya lagi. Kenapa kau pergi Go eun, kenapa
kau tak menunggu ku disini?. Hanya itu yang ku pikirkan.
“Hyung, tetap semangat untuk mencari
nya. Aku yakin kalian akan segera bertemu”, ucap Changmin mencoba menghiburku.
“Ne..” ucapku singkat. Seakan-akan
aku tiba-tiba bisu dengan semua yang baru saja terjadi. Aku sangat sedih.
“Hyung, sebaiknya kita kembali ke
Seoul dan mulai mencari dia disana”
“Pergilah duluan saja , aku ingin
tinggal disini selama sehari. Terimakasih ya Changmin sudah mau mengantarku
kesini”, ucapku . Changmin hanya mengangguk , dia pun memeluk ku dan langsung pamit
pergi. Sepertinya dia mengerti dengan keadaanku sekarang.
Hanya aku sendiri
bersama teduhnya Desa Cheongshan juga ditemani dengan kotak kecil ini. Ku buka
kotak kecil ini dan lagi kotak ini membawaku kembali ke masa itu, masa-masa
bersama Go eun sepuluh tahun yang lalu.
-
Sepuluh
tahun lalu -
Waktu itu aku
berumur 10 tahun. Aku pindah dari Seoul ke Cheongshan, sebuah desa yang indah
dan nyaman. Tapi saat itu, wajahku cemberut dan aku sering menangis karena aku tak mau meninggalkan Seoul. Ayah
terpaksa membawaku dan ibuku kesini karena pekerjaannya.
“Omma,
pokoknya Junsu tidak mau tinggal disina. Omma harus ngerti!” ucapku sambil
merengek
“Junsu, kita harus tinggal disini
untuk beberapa waktu, kamu nurut saja ya sayang”
“Ne…”, ucapku kesal dan aku terus
saja cemberut hingga aku, ibu dan ayah sampai di desa itu.
Disana aku tinggal
di sebuah rumah yang nyaman dan aku sering sekali bermain-main di sebuah kolam
buatan yang ada disana. Tiba-tiba saat itu ada seekor kucing melewati rumah ku
dan kucing itu mendekati kolam ikan ku lalu ember berisi ikan yang aku
pindahkan kesana oleh kucing itu dijatuhkan dan ikannya ia ambil lalu berlari.
Seketika aku kesal oleh kucing itu dan aku berlari mengejar kucing nakal itu.
“Hei
jangan lari kucing sialan. Kembalikan ikan-ikanku!”, teriakku sambil terus
mengejar kucing itu, sampai aku tak berhasil mengejarnya.
“Kemana kucing itu, awas saja yaa
aku akan pukul dia kalau ketemu”, ucapku makin kesal.
Tiba-tiba datang
seorang gadis kecil seumuran denganku sambil menggendong seekor kucing dan
ternyata itu adalah kucing nakal itu.
“Oh
jadi kucing nakal itu milikmu yaa. Dia telah memakan ikan-ikanku. Kemarikan
kucingmu, aku pukul dia”
“Jangan…
kucing ini tidak nakal , dia memang suka sekali dengan ikan. Tolong jangan
dipukul”,dia teriak sambil melindungi anak kucing itu.
“Yasudah,
sini ganti ikan-ikan ku yang sudah dia makan..”
“maaf,
tapi aku tidak punya uang. Ayolah, lupakan dan maafkan kucing ini. Aku janji ,
kucing ini tidak akan lagi memakan ikan-ikanmu”, ucap gadis kecil itu sambil
memohon.
Aku
hanya diam dan menatap gadis kecil itu. Aku tidak bisa melawan karena dia
adalah seorang perempuan. Akhirnya aku hanya bisa menggerutu dan langsung pergi
meninggalkan dia.
*Keesokan
harinya….
Hari itu aku akan
sekolah di sekolah yang baru. Banyak anak-anak seusiaku berlari-lari menuju
sekolah itu. Sekolah itu tak jauh dari rumah tempatku tinggal. Aku dan Omma
berjalan kaki kesana. Lalu Omma menyuruhku untuk menunggu dulu ,sementara Omma
berbincang-bincang dengan kepala sekolah disana. Aku pun memilih untuk duduk
dibawah pohon. Saat itu aku melihat seorang gadis kecil berambut panjang dengan
mengendarai sepeda , rambut nya terurai dan sepertinya masih basah dan diatas
kepalanya terpasang bando pita berwarna merah hati. Ternyata aku mengenali
gadis itu, gadis itu yang kemarin ,pemilik kucing nakal yang memakan ikan ku.
“Junsu, ayo Nak!” teriak Omma.
Aku pun berlari
menemui Omma lalu Omma pamit dan menitipkan ku dengan seorang guru. Aku pun
mengikuti ibu guru itu masuk kelas.
“Ayo nak, perkenalkan siapa namamu !
“, suruh Ibu guru.
“
Hai Chingudeul. Xiah Junsu imnida. Aku berasal dari Seoul. Salam kenal.”,
ucapku memperkenalkan diri setelah itu aku diperbolehkan untuk duduk. Dan aku
pun melihat gadis kecil itu ,ia duduk didepan ku ternyata dia sekelas denganku.
“Baik
anak-anak, Ibu mau kalian mencoba mengerjakan soal matematika yang ada di papan
tulis. Coba, apakah ada yang bisa mengerjakannya?,”
“Saya
Bu..”, ucap gadis itu sambil mengacungkan tangannya.
“Go
eun kamu bisa? Baiklah coba kamu kerjakan ya!”
Dia
pun kedepan dan mengerjakan soal matematika itu. Oh ternyata namanya Go eun.
Setelah itu dia kembali duduk dan Ibu guru memeriksa pekerjaannya, ternyata
betul. Ibu guru pun memujinya.
“Baik
anak-anak, pertemuan kali ini cukup sampai disini ya. Sampai jumpa besok!”, Ibu
guru pamit dan anak-anak langsung memberi salam. Seketika itu ,anak-anak ribut
dan berhamburan keluar kelas untuk istirahat.
Aku tak langsung
keluar kelas, aku hanya merapihkan buku dan memasukkannya ke tas. Gadis kecil
itu juga belum keluar kelas dia sedang sibuk merapihkan rambut panjang nya lalu
mengepang nya. Aku hanya memperhatikannya. Ia pun menoleh kepadaku dan
tersenyum.
“Hai Xiah, kamu laki-laki yang
kemarin memarahi kucing itu kan? “ ucapnya.
“Ne, kucingmu memang nakal ya. Tapi
lebih baik kamu panggil aku Junsu saja”, ucapku.
“baiklah,
aku minta maaf ya. Sebenarnya itu bukan kucing milikku. Kucing itu tak sengaja
aku temukan ,dan ternyata dia telah memakan ikanmu”, ucapnya sambil tertawa
kecil. Manis sekali gadis itu.
“Kamu
pindahan dari Seoul ya? Aku ingin sekali pergi kesana. Kamu mau kan cerita
tentang apa saja yang ada disana dan aku dengan senang hati akan memperkenalkan
desa ini padamu. Mau kan?,”ucapnya ramah.
“Boleh”
“Sore
nanti sepulang sekolah mau kah kau ikut denganku? Aku akan mengajakmu ke suatu
tempat yang indah dan pasti kau belum pernah melihatnya di Seoul, bagaiman? “
“benarkah?
Oke aku mau,”ucapku senang. Gadis kecil itu membuka pertemanan denganku. Dan
dialah satu-satunya yang mau mengenalkanku dengan desa ini.
“Oke..”,
dia pun tersenyum dan meraih tanganku
“Manna
seo Xiah Junsu..”
….
(to be continued)
Langganan:
Postingan (Atom)